PROFIL USAHA
Makalah
Ini Dipresentasekan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Kewirausahan
Oleh:
ARPAN FAISAL
NIM : 12101122
Dosen Pembimbing :
DARIYANTO SETIAWAN M.A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH
DELI SERDANG – SUMATERA UTARA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
Rabbi’alamin segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang
telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah dalam mata kuliah Kewirausahaan. Shalawat beserta salam
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa
risalah islam berupa ajaran yang hak lagi sempurna bagi manusia.
Adapun judul
makalah kami adalah Profil Usaha. Dipersentasekan untuk tugas memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang
mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya. Hanya
orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh
perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat,
orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang
pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong
mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[1].
Berpikirlah positif biar mukjizat dalam diri anda melesat agar hidup lebih
sukses dan lebih bahagia, sebab pikiran adalah kekuatan yang sangat efektif[2].
Apalaginya untuk membentuk usaha yang akan dijalaniya.
Wirausaha suatu
kegiatan yang menjanjikan dalam kehidupan seseorang. Tidak ada lembaga formal
yang benar-benar tepat untuk melahirkan enterpreneur, setiap lembaga formal, mengajarkan anda mengerjakan bisnis dan
memutar uang orang lain, mulailah..
Melihat kekuatan itu pada diri anda sendiri.
Oleh karena itu
pembahasan makalah kami ialah tenteng
“Profil Usaha” yang mana kami merangkum semaksimal mungkin, yaitu apa
yang dimaksud dengan profil usaha, pengembangan wawasan jenis bidang usaha,
rintisan usaha wirausaha baru, perdagangan besar (grosir), perdagangan kecil
(eceran), pedangan kaki lima, waralaba. Semoga bermamfaat.
BAB II
PROFIL USAHA
A.
Pengertian Profil
Usaha
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia Profil adalah gambaran, grafik atau ikhtisar[3].
sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan
untuk mencapai suatu maksud[4].
Jadi pemakalah dapat menyimpulkan bahwa makna profil usaha adalah gambaran
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu
maksud.
B.
Pengembangan Wawasan Jadi
Bidang Usaha
Untuk mengemgangkan
wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1.
Minat
seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2.
Modal,
apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3.
Relasi,
apakah ada keluarga, teman, yang sudah
menekuni usaha sama atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling
menujang dengan usaha tersebut.
4.
Dan
berbagai peluang lainnya[5].
Lembaga manajemen
FE UI pada tahun 1987 melakukan
penelitian dan berhasil merumuskan beberapa permasalah utama yang dihadapi SME (Small Medium Enterprises) :
1.
Sebuah
imvestas imasalah permodalan: kemudahan usaha (lokasi dan perizinan).
2.
Pengenalan
usaha: pemasaran, permodalan, hubungan
usaha.
3.
Meningkatkan
usaha: pengadaan barang/bahan.
4.
Usaha
menurun karna: kurang modal,kurang mampu memasarkan, kurng keterampilan teknis,
dan administrasi.
5.
Mengharapkan
bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran, dan pengadaan barang.
6.
60%
mengunakan tekniknologi tradisional.
7.
70%
menggunakan pemasaran langsung ke konsumen.
8.
Untuk
memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang harus disiapkan dipandang terlalu rumit[6].
C.
Rintisan Usaha Baru
Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua
kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia
terdiri dari:
1.
Perorangan
2.
Pesekutuan
3.
Perseroan
4.
Negara
dan Daerah
5.
Koperasi[7].
Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani
mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang
diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait
mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang
yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati
keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk
berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[8].
Pilihan usaha yang akan
dikembangkan tergantung pada minat, pengetahuan, dan fasilitas yang ada pada masing-masing
kelompok. Jadi, kalau dikaji lebih lanjut, bagi orang-orang kreatif banyak terbuka lapangan untuk berwirauhasa,
sebelum sampai kepenetapan pilihan usaha apa yang harus dibuka, maka calon
usahawan, harus melakukan survey, observasi lapangan, dan banyak bertanya-tanya bagaimana seluk-beluk usaha
bisnis dalam bidang tertentu. Kita harus tetap berhati-hati jangan sampai
mendapat teman palsu yang pura-pura mau menjadi patner baik tetapi malah
menjerumuskan. Perlu diingat bahwa di dalam masyarakat, kita akan menemukan
orang-orang yang berprilaku negatif, tidak sebaik kita duga, atau tidak sama
baiknya dengan kita. Bolehlah kita berasumsi bahwa tidak semua orang itu baik.
Asumsi ini akan membuat kita lebih waspada terjun kelapangan bisnis. Akan
tetapi, jangan kehati-hatian ini membuat kita takun, ragu, dan batal membuka
bisnis[9].
PROSES DAN KARAKTERITIS ORANG YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA
D.
Perdagangan Besar (Grosir)
Perdagang besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakan
barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau kelembaga-lembaga marketing
lainya. Jadi kita lihat dari proses marketing yang meliputi kosentrasi, equasi,
dan distribusi, seperti pedagang grosir. Maka proses pengumpulan dan
pengembangan konsentrasi dan squasi dilakukan oleh pedagang besar sebagai
berikut:
Eceran
Kecil
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan
perdagangan besar atau bukan, ada tiga sifat yang bisa diperhatikan:
1.
Motif
pembelinya
Ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi
untuk dijualkembali dengan memperoleh keuntungan.
2.
Jumlah
pembeli
Kita mengetahui beberapa kategori konsumen
-
Comerscial
consumers
-
industrial
consumers
-
governmental
consumers.
3.
Cara-cara
usaha dari perusahaan
-
Perdagangan
besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani perdagangan eceran,
tidak melayani semua konsumen.
-
Transaksi
perdagangan besar adalah besar, artinya lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
-
Harga-harga
dapat berubah sesuai situasi[10].
Fungsi-fungsi Usaha Besar
-
Pengumpulan
dan penyebaran
Inilah
fungsi utama, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen
kemudian menyebarkannya kepada pedagang kecil.
-
Pembelian
dan penjualan
Kegiatan
pembelian sangat menentukan kelancaran untuk mengembangkan tugas dan tanggung
jawab menyampaikan barang dan jasa kekonsumen.
-
Pemilihan
barang
Ini
tidak dapat dipisahkan dari pembelian dan penjualan barang. Sebab dialah yang
melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang
pilihannya.
-
Pemberian
kredit
-
Penyimpanan.
-
Pengangkutan
E.
Perdagangan Kecil (Eceran)
1.
Pengertian Pedagang Eceran
Suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.
Perdagang eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen
sampai kepada konsumen. Sedangkan pedagang adalah orang-orang atau toko yang
kerja utamanya mengecerkan barang.
1.
Keuntungan
dan Kelemahan Perdagangan Eceran
a.
Keuntungan
-
Modal
yang diperlukan adalah kecil dan rentabilitasnya besar.
-
Pedagang-pedagang
eceran kecil bahwa pendapatannya dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan
atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi
waktu lowong terupama pada daerah musiman.
-
Tempatnya
strategis
-
Hubungan
antara pedagang dan konsumen adalah kuat.
b.
Kelemahanya
-
Keahlian
kurang
-
Administrasi
dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis dimakan.
-
Tidak
mengadakan sales promatiom.
2.
Pedagang Kaki Lima
Pedagang
kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang
berjualan barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kaki lima diambil dari
pengertian tempat di tepi jalan yang lebar lima kaki[11].
Ciri-ciri pedagang kaki lima.
Ø Kegiatan usaha, tidak terorganisir secara baik.
Ø Tidak memiliki surat izin usaha.
Ø Tidak teratur dalam kegiatan usah, baik ditinjau dari tempat usaha
maupun jam kerja.
Ø Bergerombol di trotoir, atau di tepi-tepi jalan protokol, di
pusat-pusat di mana banyak orang ramai.
Ø Menjajarkan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang
berlari mendekati konsumen.
3.
Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah sabagai pelimpahan dari pabrik atau distributor
suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer
dengan membayar sejumlah royalti[12].
Adapun defenisi lain adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/ penyalur[13].
Keuntungan
-
produk
yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum
-
tidak
perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan
induknya.
-
Keahlian
manajemen karena pengalaman sudah lama.
-
Kelengkapan
modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan
sebagainya.
-
Pengetahuan
tentang pasar.
Kekuatan
dan Kelemahan Usaha Kecil
Kekuatan.
-
Memiliki
kebebasan untuk bertindak.
-
Fleksibel.
Dapat menyesuikan dengan tempat, tenaga kerja.
-
Tidak
mudah goncang.
Kelemahan.
-
Struktural
adalah kelemahan usaha dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya,
o
Manajemen
teknologi
o
Kesulitan
mencari modal
o
Pengedalian
modal, dan mutu
o
Terbatasnya
akses pesan
o
Tenaga
kerja
-
Kultural
adalah kelemahan dalam upaya perusahan yang kurang mencerminkan perusahan, dan
kurang imformasi[14].
-
BAB III
KESIPULAN
untuk mengemgangkan wawasan jadi
bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1.
Minat
seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2.
Modal,
apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3.
Relasi,
apakah ada keluarga, teman, yang sudah
menekuniusaha sama atau asaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling
menujang dengan usaha tersebut.
4.
Dan
berbagai peluang lainnya[15].
Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua
kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia
terdiri dari:
1.
Perorangan
2.
Pesekutuan
3.
Perseroan
4.
Negara
dan Daerah
5.
Koperasi
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma, Kewirausahaan
Untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung: Alfabeta,
cet,17, 2010.
Depertemen
Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pt Gramidia, Cet, 4, 2008.
Ekawarna, Manajemen
Badan Uasaha Dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1, 2010.
Endrik Safudi, Langkahkan
Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri.
Jakarta: Pt Elax Media Komputindo, 2015.
Ibrahim Elfiky, Terapi
Berpikir Positif , Jakarta: zaman,cet. 32, 2014.
Suryana, Kewirausahaan
Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Bandung: Salemba EmSpat, 2006.
Velentino
Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian .Jakarta: pt.let’s Go Indonesia, cet,4, 2005.
[3] Depertemen Pendidikan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pt Gramidia, Cet, 4, 2008),h.1104.
[4] Ibid, h. 1538.
[5]Buchari Alma, Kewirausahaan
Untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, cet,17, 2010),h.135.
[6]Velentino Dinsi,
Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian ,(Jakarta: pt.let’s Go
Indonesia, cet,4, 2005), h.25.
[7]Ekawarna, Manajemen
Badan Usaha Dan Koperasi, (Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1, 2010),
h.2.
[8] Endrik Safudi,
Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri, h.3-4.
[9]Buchari Alma, Kewirausahaan
Untuk Mahasiswa dan Umum, h.138-139.
[10] Ibid, h.141-142
[12]Ibid, h.159.
[13]Suryana, Kewirausahaan
Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Bandung: Salemba Empat,
2006), h.114.
[14] Ibid, h. 124.
[15]Buchari Alma, Kewirausahaan
Untuk Mahasiswa dan Umum, h.135.
Tidak ada komentar:
Write komentar