Pages

Rabu, 07 Desember 2016

contoh makalah tentang profil usaha


PROFIL USAHA

Makalah Ini Dipresentasekan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kewirausahan
Oleh:
ARPAN FAISAL
NIM : 12101122


Dosen Pembimbing :
DARIYANTO SETIAWAN M.A




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH
DELI SERDANG – SUMATERA UTARA
2015


KATA PENGANTAR


            Alhamdulillahi Rabbi’alamin segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dalam mata kuliah Kewirausahaan. Shalawat beserta salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa risalah islam berupa ajaran yang hak lagi sempurna bagi manusia.
            Adapun judul makalah kami adalah Profil Usaha. Dipersentasekan untuk tugas memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.


DAFTAR ISI

 BAB I

PENDAHULUAN

            Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah  merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[1]. Berpikirlah positif biar mukjizat dalam diri anda melesat agar hidup lebih sukses dan lebih bahagia, sebab pikiran adalah kekuatan yang sangat efektif[2]. Apalaginya untuk membentuk usaha yang akan dijalaniya.
            Wirausaha suatu kegiatan yang menjanjikan dalam kehidupan seseorang. Tidak ada lembaga formal yang benar-benar tepat untuk melahirkan enterpreneur,  setiap lembaga formal,  mengajarkan anda mengerjakan bisnis dan memutar uang orang lain, mulailah..  Melihat kekuatan itu pada diri anda sendiri.
            Oleh karena itu pembahasan makalah kami ialah tenteng  “Profil Usaha” yang mana kami merangkum semaksimal mungkin, yaitu apa yang dimaksud dengan profil usaha, pengembangan wawasan jenis bidang usaha, rintisan usaha wirausaha baru, perdagangan besar (grosir), perdagangan kecil (eceran), pedangan kaki lima, waralaba. Semoga bermamfaat.

 BAB II

PROFIL USAHA


A.    Pengertian  Profil  Usaha

                Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Profil adalah gambaran, grafik atau ikhtisar[3]. sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud[4]. Jadi pemakalah dapat menyimpulkan bahwa makna profil usaha adalah gambaran kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.

B.     Pengembangan Wawasan Jadi Bidang Usaha

            Untuk mengemgangkan wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1.      Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2.      Modal, apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3.      Relasi, apakah ada  keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha sama atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menujang dengan usaha tersebut.
4.      Dan berbagai peluang lainnya[5].
            Lembaga manajemen FE UI pada tahun  1987 melakukan penelitian dan berhasil merumuskan beberapa permasalah utama  yang dihadapi SME (Small Medium Enterprises) :
1.      Sebuah imvestas imasalah permodalan: kemudahan usaha (lokasi dan perizinan).
2.      Pengenalan usaha: pemasaran,  permodalan, hubungan usaha.
3.      Meningkatkan usaha: pengadaan barang/bahan.
4.      Usaha menurun karna: kurang modal,kurang mampu memasarkan, kurng keterampilan teknis, dan administrasi.
5.      Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran, dan pengadaan barang.
6.      60% mengunakan  tekniknologi tradisional.
7.      70% menggunakan pemasaran langsung ke konsumen.
8.      Untuk memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang harus disiapkan  dipandang terlalu rumit[6].   

C.    Rintisan Usaha Baru

Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia terdiri dari:
1.      Perorangan
2.      Pesekutuan
3.      Perseroan
4.      Negara dan Daerah
5.      Koperasi[7].
Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[8].  
 Pilihan usaha yang akan dikembangkan tergantung pada minat, pengetahuan, dan fasilitas yang ada pada masing-masing kelompok. Jadi, kalau dikaji lebih lanjut, bagi orang-orang kreatif  banyak terbuka lapangan untuk berwirauhasa, sebelum sampai kepenetapan pilihan usaha apa yang harus dibuka, maka calon usahawan, harus melakukan survey, observasi lapangan, dan banyak  bertanya-tanya bagaimana seluk-beluk usaha bisnis dalam bidang tertentu. Kita harus tetap berhati-hati jangan sampai mendapat teman palsu yang pura-pura mau menjadi patner baik tetapi malah menjerumuskan. Perlu diingat bahwa di dalam masyarakat, kita akan menemukan orang-orang yang berprilaku negatif, tidak sebaik kita duga, atau tidak sama baiknya dengan kita. Bolehlah kita berasumsi bahwa tidak semua orang itu baik. Asumsi ini akan membuat kita lebih waspada terjun kelapangan bisnis. Akan tetapi, jangan kehati-hatian ini membuat kita takun, ragu, dan batal membuka bisnis[9].
PROSES DAN KARAKTERITIS ORANG YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA

 

D.    Perdagangan Besar (Grosir)

Perdagang besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau kelembaga-lembaga marketing lainya. Jadi kita lihat dari proses marketing yang meliputi kosentrasi, equasi, dan distribusi, seperti pedagang grosir. Maka proses pengumpulan dan pengembangan konsentrasi dan squasi dilakukan oleh pedagang besar sebagai berikut:
p                                                                                                                 k
Konsentrasi                             equasi                          disribusi
                                          Perdagangan besar                                          besar
                                                                              Perdagang
                                                                              Eceran            
                                                                                                                  Kecil
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdagangan besar atau bukan, ada tiga sifat yang bisa diperhatikan:
1.      Motif pembelinya
Ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk dijualkembali dengan memperoleh keuntungan.
2.      Jumlah pembeli
Kita mengetahui beberapa kategori konsumen
-          Comerscial consumers
-          industrial consumers
-          governmental consumers.
3.      Cara-cara usaha dari perusahaan
-          Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani perdagangan eceran, tidak melayani semua konsumen.
-          Transaksi perdagangan besar adalah besar, artinya lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
-          Harga-harga dapat berubah sesuai situasi[10].

Fungsi-fungsi Usaha Besar
-          Pengumpulan dan penyebaran
Inilah fungsi utama, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen kemudian menyebarkannya kepada pedagang kecil.
-          Pembelian dan penjualan
Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran untuk mengembangkan tugas dan tanggung jawab menyampaikan barang dan jasa kekonsumen.
-          Pemilihan barang
Ini tidak dapat dipisahkan dari pembelian dan penjualan barang. Sebab dialah yang melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang pilihannya.
-          Pemberian kredit
-          Penyimpanan.
-          Pengangkutan

E.     Perdagangan Kecil (Eceran)

1.      Pengertian Pedagang Eceran

Suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagang eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen. Sedangkan pedagang adalah orang-orang atau toko yang kerja utamanya mengecerkan barang.
1.      Keuntungan dan Kelemahan Perdagangan Eceran
a.       Keuntungan
-          Modal yang diperlukan adalah kecil dan rentabilitasnya besar.
-          Pedagang-pedagang eceran kecil bahwa pendapatannya dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan atau kadang-kadang  hanya iseng atau mengisi waktu lowong terupama pada daerah musiman.
-          Tempatnya strategis
-          Hubungan antara pedagang dan konsumen adalah kuat.
b.      Kelemahanya
-          Keahlian kurang
-          Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis dimakan.
-          Tidak mengadakan sales promatiom.

2.      Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di tepi jalan yang lebar lima kaki[11].
Ciri-ciri pedagang kaki lima.
Ø  Kegiatan usaha, tidak terorganisir secara baik.
Ø  Tidak memiliki surat izin usaha.
Ø  Tidak teratur dalam kegiatan usah, baik ditinjau dari tempat usaha maupun jam kerja.
Ø  Bergerombol di trotoir, atau di tepi-tepi jalan protokol, di pusat-pusat di mana banyak orang ramai.
Ø  Menjajarkan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang berlari mendekati konsumen.

3.      Franchising  (Waralaba)

Waralaba adalah sabagai pelimpahan dari pabrik atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti[12]. Adapun defenisi lain adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/ penyalur[13].
Keuntungan
-          produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum
-          tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan induknya.
-          Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama.
-          Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan sebagainya.
-          Pengetahuan tentang pasar.

Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Kekuatan.
-          Memiliki kebebasan untuk bertindak.
-          Fleksibel. Dapat menyesuikan dengan tempat, tenaga kerja.
-          Tidak mudah goncang.
Kelemahan.
-          Struktural adalah kelemahan usaha dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya,
o   Manajemen teknologi
o   Kesulitan mencari modal
o   Pengedalian modal, dan mutu
o   Terbatasnya akses pesan
o   Tenaga kerja
-          Kultural adalah kelemahan dalam upaya perusahan yang kurang mencerminkan perusahan, dan kurang imformasi[14].  
-           

BAB III

KESIPULAN

            untuk mengemgangkan wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1.      Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2.      Modal, apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3.      Relasi, apakah ada  keluarga, teman, yang sudah menekuniusaha sama atau asaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menujang dengan usaha tersebut.
4.      Dan berbagai peluang lainnya[15].
Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia terdiri dari:
1.      Perorangan
2.      Pesekutuan
3.      Perseroan
4.      Negara dan Daerah
5.       Koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung: Alfabeta,             cet,17, 2010.

Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pt Gramidia,     Cet, 4, 2008.

Ekawarna, Manajemen Badan Uasaha Dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada       Press, cet, 1, 2010.

Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa             Diri. Jakarta: Pt Elax Media Komputindo, 2015.

Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif , Jakarta: zaman,cet. 32, 2014.

Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses,           Bandung: Salemba EmSpat, 2006.

Velentino Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian .Jakarta: pt.let’s   Go Indonesia, cet,4, 2005.






                [1] Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri, (Jakarta: Pt. Elax Media Komputindo, 2015), h.3-4
                [2]Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif , (Jakarta: zaman,cet. 32, 2014), h.2.
[3] Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pt Gramidia, Cet, 4, 2008),h.1104.
[4] Ibid, h. 1538.
[5]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta,  cet,17, 2010),h.135.
[6]Velentino Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian ,(Jakarta: pt.let’s Go Indonesia, cet,4, 2005), h.25.
[7]Ekawarna, Manajemen Badan Usaha Dan Koperasi, (Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1, 2010), h.2. 
[8] Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri, h.3-4.
[9]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, h.138-139.
[10] Ibid, h.141-142
                [11]Ibid, h.156-157
[12]Ibid, h.159.
[13]Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Bandung: Salemba Empat, 2006), h.114.  
[14] Ibid, h. 124.
[15]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, h.135.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +